Definisi
dari paham kebangsaan adalah pengertian tentang bangsa, meliputi apa bangsa itu
dan bagaimana mewujudkan masa depannya. Paham kebangsaan bekorelasi
dengan kata nasionalisme. Nasionalisme sendiri merupakan suatu paham yang
menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia (Wikipedia). Dalam paham ini,
digambarkan adanya penyatuan atas perbedaan unsur dalam suatu negara, seperti
ras, suku, agama, bahasa, dll. Yang menyatu atas dasar adanya persamaan hak dan
persamaan tujuan umum atau cita-cita bersama yang dimiliki bangsa negara yang
bersangkutan.
Rasa
kebangsaan adalah suatu perasaan rakyat, masyarakat, dan bangsa terhadap
kondisi bangsa Indonesia dalam perjalanan hidupnya menuju cita-cita bangsa
yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD’45. Pada hakekatnya rasa kebangsaan merupakan subliminasi dari Sumpah
Pemuda yang menyatukan tekad para pemuda menjadi bangsa yang kuat, dihormati,
dan disegani diantara bangsa-bangsa di dunia. Rasa
kebangsaan tercipta dan timbul karena adanya keinginan untuk mempertahankan
keutuhan bangsa, menjaga solidaritas antar masyarakat, menguatkan persatuan dan
kesatuan yang telah dibangun.
Sedangkan
semangat kebangsaan adalah perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan
paham kebangsaan. Kondisi semangat kebangsaan atau nasionalisme suatu bangsa
akan terpancar dari kualitas dan ketangguhan bangsa tersebut dalam menghadapi
berbagai macam hambatan, ancaman, serta gangguan yang mengancam kelangsungan
hidup bangsanya.
Apa
yang Dimaksud dengan Wawasan Kebangsaan ?
Wawasan
Kebangsaan adalah cara pandang rakyat Indonesia dalam memandang bangsa dan
negara Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh menyeluruh dan manunggal yang
di dalamnya terdiri atas beranekaragam suku, etnis, agama, bahasa, dan
adat-istiadat yang disatukan oleh semangat Pancasila dan UUD’45. Makna dari
Wawasan Kebangsaan memang belum populer dalam masyarakat, sehingga sampai saat
ini belum ada rumusan baku tentang Wawasan Kebangsaan itu, mengingat sifatnya
yang abstrak dan dinamis.
Pada
hakekatnya, Wawasan Kebangsaan Indonesia sudah dicetuskan oleh seluruh pemuda
Indonesia dalam suatu tekad kesatuan pada tahun 1928 yang dikenal sebagai “Sumpah
Pemuda”, yang intinya bertekad untuk bersatu dan merdeka dalam wadah sebuah
“Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Pemahaman Wawasan Kebangsaan, tidak akan
pernah lepas dari Wawasan Nusantara, karena keduanya adalah suatu kesatuan
dalam memahami dan memaknai bangsa dan negara Indonesia sebagai kesatuan utuh
menyeluruh dan manunggal. Oleh karena itu, tidak perlu heran kalau di dalam
pemahaman Wawasan Kebangsaan banyak terdapat kemiripan dengan Wawasan
Nusantara.
Wawasan
kebangsaan sebagai jiwa bangsa Indonesia dan pendorong tercapainya cita-cita
bangsa Indonesia, mengandung butir-butir yang menjiwai dan memaknai Wawasan
Kebangsaan yaitu, rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan,
yang dapat digunakan sebagai alat pemersatu bangsa dalam kehidupan sehari-hari
di tengah-tengah masyarakat yang beranekaragam latar belakang, suku, agama,
ras, dan adat-istiadat. Sedangkan Wawasan nusantara adalah cara pandang suatu
bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang
serba terhubung dan pembangunannya di lingkungan nasional, regional serta
global. Dimana dalam pelaksanaannya, wawasan nusantara lebih mengutamakan
kesatuan wilayah geografis dan menghargai adanya kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.
Peran
Generasi Muda
Melihat
kondisi negara saat ini yang mudah terpengaruh akan budaya asing, pasti akan
timbul pertanyaan bagaimana kita harus bersikap dan bertindak?
Menjaga
kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia, dengan cara membawa jati diri bangsa dan
menunjukkan dimana pun kita berada, kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang
besar, bangsa yang mempunyai banyak hal yang mampu dibanggakan. Tidak peduli
banyak hal postif dari luar yang masuk kedalam negeri ini, kita harus tetap
lebih bangga terhadap hal-hal yang dimiliki oleh Indonesia.
Menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dengan cara saling menghargai
perbedaan, yang dimulai dari hal kecil, seperti perbedaan dalam menganut
kepercayaan. Menaati peraturan, mengapa demikian? Karena adanya peraturan
adalah untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara dengan bertujuan
membuat Indonesia menjadi lebih baik dan menjaga stabilitas nasional.
Memanfaatkan
kekayaan alam dengan baik dan untuk kepentingan bersama, oknum-oknum yang
selalu mencari keuntungan pribadi dengan mengeruk kekayaan alam di Indonesia perlu
ditindak lanjuti. Pelestarian kekayaan alam di Indonesia diperlukan agar anak
cucu kita nantinya juga dapat merasakan apa yang dimiliki negeri ini.
Mengargai
jasa para pahlawan, Indonesia tidak mungkin merdeka tanpa adanya usaha dan
perjuangan para pahlawan. Maka dari itu kita sebagai kaum muda harus menghargai
apa yang telah mereka lakukan terhadap negara ini.
Lalu
bagaimana dengan tindakan anarkis di lingkungan mahasiswa?
Dalam
pengertian secara umum, tindakan anarkis menjurus kepada tindakan pengrusakan,
perkelahian, dan tindakan negatif lainnya. Ketika tindakan ini dilakukan oleh
orang-orang yang bukan dari kalangan intelektual, mungkin wajar saja. Tapi bagaimana
jika yang melakukan ini adalah mahasiswa yang jelas-jelas merupakan generasi
muda, generasi yang berwawasan akademis. Tindakan seperti demo yang sering
dilakukan di beberapa tempat umum dan gedung pemerintahan, bentrokan-bentrokan
yang sering terjadi akhir-akhir ini, tidak menunjukan predikat mahasiswa yang
sesungguhnya.
Haruskah
ini terus terjadi pada generasi-generasi berikutnya?
Mahasiswa harus memahami kembali hakikat dirinya
bisa menjadi mahasiswa. Dilihat dari bentukan katanya, mahasiswa berasal dari
dua kata, yaitu “maha” yang berati besar, dan “siswa” yang berarti orang yang
belajar. Jadi, mahasiswa adalah pelajar yang mempunyai derajat paling tinggi
dibandingkan dengan pelajar-pelajar lainnya. Oleh sebab itu, mahasiswa harus
menggunakan akal dan hati nuraninya, dalam setiap mengatasi masalah yang ada. Sudah
diketahui, bahwasannya mahasiswa adalah agent of social change, yaitu agen
perubahan sosial. Mahasiswa sudah seharusnya menjadi pengawal perubahan tatanan
masyarakat dalam kehidupan bernegara. Sehingga, tujuan untuk menciptakan
masyarakat adil dan makmur akan tercapai.
Budaya anarkis harus mulai dibedakan dari sekarang, mana anarkis yang sebenarnya dan yang tidak. Pertama, anarkis yang harus dilakukan mahasiswa adalah sikap selalu menolak jika ada bentuk penindasan dan ketidak adilan. Penolakan itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melaui publikasi dan demonstrasi. Dalam melakukan publikasi, mahasiswa bisa memanfaatkan media-media yang ada untuk menyampaikan penolakannya, misalnya melalui artikel, puisi, cerpen, atau karya tulis yang lain yang bisa dimanfaatkan.
Budaya anarkis harus mulai dibedakan dari sekarang, mana anarkis yang sebenarnya dan yang tidak. Pertama, anarkis yang harus dilakukan mahasiswa adalah sikap selalu menolak jika ada bentuk penindasan dan ketidak adilan. Penolakan itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melaui publikasi dan demonstrasi. Dalam melakukan publikasi, mahasiswa bisa memanfaatkan media-media yang ada untuk menyampaikan penolakannya, misalnya melalui artikel, puisi, cerpen, atau karya tulis yang lain yang bisa dimanfaatkan.
Kedua, anarkis yang harus dihindari mahasiswa
adalah anarkis yang diartikan ke dalam hal yang negatif seperti yang dijeaskan
di awal. Sebut saja, bentrok dengan aparat kepolisian dalam demonstrasi,
bertikai dengan teman sendiri karena berbeda pendapat, dan hal-hal lain yang
sifatnya negatif. Sebab, ini jelas tidak pantas dilakukan oleh mahasiswa yang
notabene adalah insan akademis dan kaum intelektual.
Namun, harus digaris bawahi, jika berbagai uapaya penolakan sudah dilakukan, baik berupa publikasi maupun demonstrasi, tetapi segala bentuk penindasan dan ketidakadilan itu masih saja dilakukan, maka tindakan kekerasan harus dilakukan untuk meruntuhkan rezim yang melakukan hal itu. Sebab, apabila hal itu dibiarkan, maka semua cita-cita yang diimpikan oleh rakyat tidak akan terwujud. Oleh karena itu, mahasiswa harus mulai menamkan paham anarkisme dengan benar yang dijalankan sesuai dengan hukum bernegara dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun, harus digaris bawahi, jika berbagai uapaya penolakan sudah dilakukan, baik berupa publikasi maupun demonstrasi, tetapi segala bentuk penindasan dan ketidakadilan itu masih saja dilakukan, maka tindakan kekerasan harus dilakukan untuk meruntuhkan rezim yang melakukan hal itu. Sebab, apabila hal itu dibiarkan, maka semua cita-cita yang diimpikan oleh rakyat tidak akan terwujud. Oleh karena itu, mahasiswa harus mulai menamkan paham anarkisme dengan benar yang dijalankan sesuai dengan hukum bernegara dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Source:
www.geocities.ws/nunk_shion/paper/sisham.html
http://mardoto.com/2010/11/26/peranan-mahasiswa-dalam-mengeliminasimenghilangkan-perilaku-kekerasandestruktif-saat-konflikunjuk-rasa-masyarakat/
1 komentar:
Cari Tiket Pesawat Online Super Cepat dan murah??
http://selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!
Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??
Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas.
Bergabung segera di http://agenselltiket.com
INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI HUBUNGI:
No handphone : 085363402103
PIN : 5C0C4F38
Posting Komentar